Pengertian IP Address
IP atau Internet Protocol adalah sederetan angka biner 32 bit yang terbagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas biner 8 bit yang dipisahkan denga tanda titik (dot). IP beroperasi pada lapisan network OSI (Open System Interconnection). Untuk mempermudah dalam pemahaman, biner 32 bit ini di notasikan dalam bentuk bilangan desimal dengan anggota 0 sampai 9 di semua Operanting System, baik Windows, Linux, Novell netwere maupun FreeBSD atau OpenBSD. Format IP biasa di simbolkan dengan huruf "x" , dimana x bisa bernilai biner 1 atau 0. Contoh :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx << Label huruf x
11000000 . 10101000 . 00000000 . 00000001 << Jika x bernilai 1 atau 0
192 . 168 . 0 . 1 << Konversi Biner ke Desimal
Walaupun IP address di notasikan dalam angka desimal di berbagai sistem operasi network (network operating system), untuk komunikasi protocol TCP/IP tetap menggunakan angka biner (karena komputer dalam berkomunikasi atau berinteraksi antar komponen menggunakann sinyal digital.
![]() |
Struktur IP address |
Klasifikasi Kelas IP Address
Dalam Pengelolaannya, IP address di bagi menjadi 5 kelas, yang mana masing-masing kelas akan mempunyai fungsi bit yang berbeda-beda, Berikut merupakan pembagian ke 5 kelas IP address tersebut.
a. Kelas A
Kelas A mempunyai 8 bit yang di alokasikan untuk network ID (bit untuk nomor unit jaringan) dan 24 bit yang di alokasikan untuk alamat Host ID (bit untuk nomor unik komputer atau ethernet). Bit yang merupakan urutan nilai tertinggi (most signification bit) berada di paling kiri dengan nilai selalu 0, sehingga untuk alamat minimumnya semua bit di isikan dengan angka 0
00000000 . 00000000 . 00000000 . 00000000 << Nilai Biner
0 . 0 . 0 . 0 << Nilai Desimal
Sedangkan untuk mendapatkan alamat maksimumnya semua bit di isikan dengan biner 1 (kecuali bit pertama paling kiri).
01111111 . 11111111 . 11111111 . 11111111 << Nilai Biner
127 . 255 . 255 . 255 << Nilai Desimal
Karena dalam Kelas A bit yang di alokasikan untuk alamat host (komputer) sebanyak 24 bit, sehingga ini di pakai untuk jaringan skala besar. (big network)
b. Kelas B
Kelas B mempunyai 16 bit untuk alokasi alamat Network ID dan 16 bit untuk alokasi alamt Host ID (nomor unik ethernet komputer). Bit yang mempunyai nilai tertinggi berada di paling kiri dengan nilai selalu 10. sehingga untuk alamat minimumnya di dapat dengan cara mengisikan biner 0 ke 30 bit yang lainnya.
10000000 . 00000000 . 00000000 . 00000000 << Nilai Biner
128 . 0 . 0 . 0 << Nilai Desimal
dan untuk mendapatkan alamat maksimum ke 30 bit tersebut di isikan dengan biner 1 semua :
10111111 . 11111111 . 11111111 . 11111111 << Nilai Biner
191 . 255 . 255 . 255 << Nilai Desimal
Karena dalam kelas B, bit yang di alokasikan untuk host ID sebanyak 16 bit, sehingga alamat ini biasa di pakai untuk jaringan skala sedang (medium network).
c. Kelas C
Dalam kelas C, bit yang di alokasikan untuk Network ID sebanyak 24 bit dan bit yang di alokasikan untuk Host ID sebanyak 8 bit, bit paling kiri merupakan bit yang nilainya paling tinggi dan selalu bernilai 110. Pada kelas C, untuk mendapatkan alamat minimumnya yakni dengan cara mengisikan ke 29 bit pada tabel di atas dengan biner 0 semua.
11000000 . 00000000 . 00000000 . 00000000 << Nilai Biner
192 . 0 . 0 . 0 << Nilai Desimal
Sedangkan untuk mendapatkan alamat maksimum dari kelas C ini, ke 29 bit ini di isikan dengan biner bernilai 1 .
11011111 . 11111111 . 11111111 . 11111111 << Nilai Biner
223 . 255 . 255 . 255 << Nilai Desimal
Karena dalam kelas C bit yang di alokasikan untuk alamat host ID sebanyak 8 bit, maka alamat ini biasa di pakai dalam jaringan berskala kecil (small network).
d. Kelas D
Dalam Jaringan kelas D, semua bit yang di gunakan untuk keperluan multicasting. Bit yang bernilai paling tinggi berada pada bit yang paling kiri dan selalu bernilai 1110. Untuk mendapatkan nilai alamat minimum, yakni dengan cara memasukkan biner 0 semua ke 28 bit tersisa.
111000000 . 00000000 . 00000000 . 00000000 << Nilai Biner
224 . 0 . 0 . 0 << Nilai Desimal
Sedangkan untuk mendapatkan alamat maksimum dari kelas D ini, ke 28 bit ini di isikan dengan biner bernilai 1 .
111011111 . 11111111 . 11111111 . 11111111 << Nilai Biner
239 . 255 . 255 . 255 << Nilai Desimal
e. Kelas E
Dalam kelas E ini, bit yang nilainya paling tinggi berada pada bit paling kiri dan selalu bernilai 11110. Untuk mendapatkan nilai alamat minimum, yakni dengan cara memasukkan biner 0 semua ke 27 bit tersisa.
111100000 . 00000000 . 00000000 . 00000000 << Nilai Biner
240 . 0 . 0 . 0 << Nilai Desimal
Sedangkan untuk mendapatkan alamat maksimum dari kelas E ini, ke 27 bit ini di isikan dengan biner bernilai 1 .
111101111 . 11111111 . 11111111 . 11111111 << Nilai Biner
247 . 255 . 255 . 255 << Nilai Desimal
Alamat Khusus
Dalam alamat khusus ini yang perlu di perhatikan sekali jika anda ingin memberikan alamat pada protocol TCP/IP di komputer anda.
- Alamat 0.0.0.0 tidak boleh di gunakan untuk alamat yang menunjukan host atau komputer
- Alamat 255.255.255.255 juga tidak boleh di gunakan untuk alamat host, karena alamat ini menunjukan alamat broadcast
- Nilai bit dalam format IP address yang menunjukan alamat host, tidak boleh di isi dengan biner 0 semua atau 1 semua, karena jika bit yang menunjukan alamat host di isi dengan biner 0 semua, maka secara otomatis akan di gunakan oleh sistem sebagai alamat jaringan (Network ID). Sedangkan jika bit untuk host di isi dengan biner 1 semua, maka secara otomatis akan menjadi alamat broadcast semua.
- Alamat 127.0.0.1 adalah alamat khusus yang di gunakan untuk loopback (localhost), sehingga tidak boleh di gunakan untuk Host ID
- Alamat 224.0.0.0 - 239.255.255.255 di gunakan untuk teknologi multicasting
- Alamat 240.0.0.0 - 247.255.255.255 di gunakan untuk keperluan address di masa yang akan datang.
0 komentar:
Posting Komentar