Sabtu, 24 Januari 2015

Ilmu Statistika

A.    Pengertian dan Kegunaan Statistika
  1. Pengertian Statistika
Sejak lama statistik menjadi alat bantu yang sangat berguna bagi orang-orang yang mempelajari ilmu-ilmu masyarakat, demikan pula dengan ilmu-ilmu lain. Statistic, diartikan sbagai kumpulan data yang berbentuk angka baik yang belum tersusun maupun sudah tersusun ke dalam tabel. Pengertian ini sampai sekarang masih melekat pada kebanyakan orang, misalnya dalam media cetak terdapat kata-kata statistic kecelakaan lalu lintas, maka arti sesungguhnya adalah angka yang menyebutkan banyaknya kecelakaan lalu lintas.
Pengertian statistika dalam arti sempit (statistik) adalah serangkaian data yang berbentuk angka, yang sudah tersusun ke dalam bentuk tabel maupun yang belum tersusun dalam bentuk tabel. Pengertian statistik dalam arti luas (statistika) adalah kumpulan dari cara-cara dan aturan-aturan mengenai pengumpulan, pengolahan, penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari data berupa angka.



Statistika dibagi menjadi dua, yaitu statistika deskriptif dan statistika induktif (inferensial). Statistika deskriptif adalah bagian dari statistika yang membicarakan mengenai pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data ke dalam bentuk tabel atau grafik, tidak menyangkut penarikan kesimpulan. Statistika induktif (inferensial) adalah semua aturan-aturan dan cara-cara yang dapat dipakai sebagai alat untuk menarik kesimpulan mengenai data yang berlaku umum atau pembuatan generalisasi.
  1. Kegunaan Statistika
Dalam kehidupan sehari-hari, statistika berperan dalam menyediakan bahan-bahan keterangan mengenai berbagai macam hal untuk diolah dan diinterpretasikan. Secara umum statistika digunakan untuk:
a.       membaca data yang terkumpul sebagai dasar pengambilan keputusan yang tepat;
b.      menentukan sampel, agar peneliti dapat bekerja lebih efisien;
c.       melihat hubungan antara variabel yang satu dengan yang lainnya;
d.      melakukan perkiraan mengenai sesuatu di waktu yang akan datang maupun di masa lampau;

Selain kegunaan tersebut, statistika juga digunakan dalam berbagai bidang, misalnya;
a.       Bidang Produksi
Penggunaan statistika berkaitan dengan persoalan penetapan standar kualitas yaitu untuk menentukan diterima atau tidaknya suatu produk yang dihasilkan, pengawasan kualitas yaitu untuk menentukan apakah proses pembuatan produk telah dijalankan dengan baik, pengawasan terhadap efisiensi kerja yaitu untuk menetapkan waktu standar dalam penyelesaian pekerjaan tertentu, dan tes terhadap produk baru yaitu untuk menentukan apakah produk baru lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan produk lama.
b.      Bidang Akuntansi
Penggunaan statistika dalam bidang akuntansi berkaitan erat dengan penilaian aktiva perusahaan, penyesuaian yang berhubungan dengan perubahan harga dan hubungan antara ongkos dan volume produksi.
c.       Bidang Pemasaran
Penggunaan statistka dalam bidang pemasaran berkaitan erat dengan penyelidikan tentang preferensi konsumen, yaitu untuk mengetahui kesukaan konsumen terhadap suatu produk, penaksiran potensi pasaran bagi produk baru, penelitian mengenai potensi pasaran di daerah baru, penelitian terhadap efektifnya cara mengiklankan suatu produk dan penetapan harga suatu produk.
  1. Data Statistik
a.       Pengertian data
      Data adalah keterangan mengenai sesuatu yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau masalah baik berupa angka maupun tidak. Misalnya data tingkat pendidikan wali murid, data umur karyawan, data nilai UAN, data hasil penjualan, dan lain sebagainya.
b.      Syarat-syarat data yang baik
Data digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Agar pengambilan keputusan itu tepat, maka data yang digunakan harus data yang baik yaitu yang memenuhi kriteria di bawah ini:
i.        Data harus objektif
Data yang dikumpulkan sebagai hasil suatu penelitian harus menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
ii.      Data harus relevan
Data yang dikumpulkan harus berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Misalnya peneliti ingin mengetahui tingkat pendidikan wali murid SMK di Kota ‘X’, maka data yang relevan adalah data mengenai tingkat pendidikan wali murid di SMK-SMK yang terdapat di kota tersebut.
iii.    Data harus up to date
Data yang dikumpulkan harus data yang baru, yaitu data yang selang waktunya tidak terlalu lama dengan permasalahan yang diteliti.
iv.    Data harus dapat dipercaya (reliabel)
Data yang dikumpulkan harus data yang kebenarannya dapat dipercaya.
v.      Data harus representatif
Adakalanya suatu penelitian hanya melibatkan sebagian dari objek penelitian, sehingga data yang dikumpulkan harus mewakili keseluruhan data. Misalnya akan diteliti mengenai rata-rata nilai UAN siswa SMP yang masuk ke SMK, maka data yang dikumpulkan meliputi nilai UAN siswa yang tinggi, sedang, maupun rendah.
  1. Macam-macam Data
a.      Populasi dan sampel
Di dalam statistika, kita selalu dihadapkan dengan sekumpulan data. Pengumpulan data ini bisa seluruhnya atau hanya sebagian. Keseluruhan fakta atau keterangan dari hal yang diteliti disebut sebagai data populasi, sedangkan bagian dari semua fakta atau keterangan yang dianggap mewakili keseluruhan data disebut sebagai data sampel. Pemilihan sampel ini harus diusahakan agar menunjukkan gambaran keadaan keseluruhan populasi. Keuntungan penggunaan sampel dalam penelitian adalah:
1)      Biaya penelitian lebih murah daripada penelitian terhadap populasi,
2)      Waktu penelitian lebih cepat daripada penelitian terhadap populasi;
3)      Sampel dapat digunakan untuk menyelidiki populasi yang jumlahnya tak berhingga;
4)      Untuk penelitian yang sifatnya merusak maka tidak mungkin menggunakan seluruh populasi untuk penelitian, sehingga penelitian dilakukan terhadap sampel saja.
b.      Data kualitatif dan data kuantitatif
Data kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dengan menggunakan angka atau bilangan. Misalnya: data jumlah karyawan di sebuah perusahaan, data nilai ujian, data umur siswa, dan lain-lain. Data kualitatif, yaitu data yang tidak dinyatakan ke dalam angka, melainkan dinyatakan dalam golongan, kategori atau sifat dari data tersebut. Misalnya data mengenai warna, data jenis kelamin, data kesukaan konsumen terhadap suatu produk, dan lain-lain.
c.       Data diskrit dan data kontinu
Data diskrit, yaitu data yang dinyatakan dalam bilangan asli, tidak berbentuk pecahan, diperoleh dari hasil menjumlah/menghitung/membilang. Misalnya jumlah keluarga yang merupakan korban banjir, jumlah siswa SMK UTAMA 1000 orang, dan lain-lain.
Data kontinu, yaitu data yang diperoleh dari hasil pengukuran, satuannya bisa dalam pecahan. Misalnya berat badan Ana 12 kg, volume tabung 1000 dm3, panjang tali 1,5 m, dan lain-lain.
d.      Data tunggal dan data kelompok
Data tunggal yaitu data yang nilai-nilainya ditulis satu persatu, belum diklasifikasikan menurut golongan. Contoh: berat badan 5 bayi yang baru lahir adalah 2,5 kg; 3,0 kg; 2,7 kg; 2,9 kg; dan 2,8 kg.
Data kelompok adalah data yang sudah diklasifikasikan menurut tingkatan atau golongan tertentu. Contoh: data tinggi badan (cm) 20 siswa sebagai berikut:
150 – 154 ada 4 orang
155 – 159 ada 8 orang
160 – 164 ada 8 orang
e.       Data intern dan data ekstern
Data intern, yaitu data yang diperoleh dari catatan-catatan intern perusahaan atau badan atau instansi dan digunakan untuk perusahaan/badan/instansi itu sendiri.
Data ekstern, yaitu data yang diperoleh dari catatan-catatan di luar perusahaan/badan/instansi yang menggunakan data tersebut. Sebagai contoh, analisa mengenai permintaan dan penawaran terhadap tenaga kerja membutuhkan data yang dikumpulkan oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
f.       Data primer dan data sekunder
Data ekstern dapat dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer, yaitu data yang dilkumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi yang menerbitkannya. Misalnya data tentang jumlah transmigran ke Pulau Sumatera yang diterbitkan oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Data sekunder, yaitu data yang diterbitkan oleh organisasi yang bukan merupakan pengolahnya. Misalnya data mengenai kurs valuta asing dalam suatu majalah bisnis, karena data itu diperoleh dari Bank Indonesia.
  1. Cara-cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data ada dua macam yaitu sensus dan sampling. Sensusadalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meneliti satu persatu anggota populasi. Sampling adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara.meneliti sebagian dari anggota populasi. Kedua cara tersebut dapat ditempuh dengan beberapa metode, yaitu:
a.       Wawancara, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab baik secara langsung maupun tidak langsung. Wawancara merupakan cara observasi yang bersifat langsung, pada umumnya bersifat fleksibel, dapat disesuaikan pada kondisi setempat dan individual. Metode ini walaupun merupakan cara yang baik untuk mengumpulkan data, tetapi tak terlepas dari kekurangan. Untuk mewawancarai seseorang, adakalanya dibutuhkan waktu yang cukup lama, dan membutuhkan biaya yang besar.
b.      Kuesioner/angket, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan serangkaian pertanyaan yang diserahkan atau dikirmkan melalui pos kepada narasumber untuk dijawab. Jawaban pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh narasumber tanpa bantuan dari peneliti. Kekurangan metode ini adalah kemungkinan tidak memperoleh jawaban dari narasumber dan tidak dapat menyelidiki kebenaran jawaban dari narasumber.
c.       Observasi/pengamatan, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati objek baik langsung maupun tidak langsung.
d.      Dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengambil data yang telah dicatat oleh badan atau orang lain.

0 komentar:

Posting Komentar